PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X RPL SMK MIFTAHUL HIKMAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pengerjaan Laporan Best Practices. Laporan ini merupakan sebagai laporan tugas akhir menyelesaikan kegiatan PPG dan telah menyelesaikan kegiatan PPL Rencana Aksi 1 dan Rencana Aksi 2. Untuk itu saya sebagai guru BIOLOGI yang mengikuti PPG membuat laporan best practice guna memenuhi tugas PPG di LPTK Universitas PGRI MADIUN. Didalam modul ajar ini tercantum uraian situasi, tantangan, aksi dan refleksi kegiatan PPG. Dengan terselesaikannya Laporan Best Practices ini saya sampaikan terimakasih kepada :
Laporan Best Practices ini masih jauh dari kesempurnaan saya harap pembaca khususnya rekan guru sejawat dapat mengkritisi lebih lanjut apa yang menjadi kurang dalam Laporan Best Practices demi kesempurnaan dalam melaksanakan kegiatan PPG. Penyusun juga tidak membatasi untuk dapat menggunakan Laporan Best Practices sebagai referensi.
Hormat saya,
Penyusun
Rendahnya minat dan keaktifan siswa di dalam kelas mempengaruhi nilai hasil belajar siswa. Guru ketika penyampaian materi dan metode yang konvensional menjadi penyebab utama kurang menariknya siswa ketika pembelajaran dalam kelas khusunya pada mapel IPAS materi Pencemaran air di SMK MIFTAHUL HIKMAH jurusan RPL sesuai dengan tuntutan Kurikulum merdeka merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berorientasi HOTS.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum merdeka yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa bukutersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikirsiswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model Problem Based Learning yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari (kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran pencemaran air dengan model problem based learning penulis menemukan bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Praktek pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai best practice dan pembelajaran berorietntasi HOTS dengan model Problem Based Learning
Best practice ini sangat perlu dibagikan karena berisi tentang diskripsikan pengalaman terbaik seorang guru terkait keberhasilan dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Selain itu best practice memuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga bias memudakan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan pembelajaran di kelasnya terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Proses praktek pembelajaran ini dilakukan di SMK MIFTAHUL HIKMAH dengan menggunakan model PBL adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik siswa, selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan juga penerapannya kemudia Penggunaan media konkret dan berbasis TPACK selama proses pembelajaran, Membuat bahan ajar di LKPD dan Membuat soal evaluasi berbasis HOTS
Strategi apa yang digunakan:Guru menggunakan model PBL karena dengan menggunakan model ini siswa dapat lebih berfikir kritis dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mengesankan, penanaman konsep yang melekat serta meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa dalam belajar. Seperti pada rencana aksi 1 peserta didik diminta untuk mengidentifikasi terkait materi yang akan dibahas sebelum guru membahas materi tersebut secara detail. Maka peserta didik harus lebih aktif dan memiliki sumber belajar yang baik missal dari buku paket atau internet serta berdiskusi dengan teman kelompoknya, hal ini pun menjadi masalah yang harus mereka selesaikan yang disisipkan stimulus agar peserta didik dapat lebih berfikir aktif. Memanfaatkan multimedia dan membuat bahan ajar yang menarik dan interaktif sebagai pendamping guru dalam menyampaikan materi dan Penyampaian yang baik seperti memberikan kalimat-kalimat untuk memotivasi peserta didik .
Pelaksanaan praktik pembelajaran ini dilaksanaka pada tanggal, 18 januari 2024 terhadap peserta didik kelas X -RPL SMK Miftahul Hikmah menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan pendekatan saintifik pada materi Pencemaran air
– Pada pendahuluan: guru menyampaikan salam, kemudian berdoa bersama dan membaca asmaul husna. Guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan terkait materi sebelumnya yaitu ekositem. Tujuanya adalah mengarahkan peserta didik untuk membahas materi hari ini . Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, sistem penilaian dan alur pembelajaran. Guru memberikan pre test kepada peserta didik dan selanjutkan guru memberikan pertanyaan apersepsi tentang bagaimana keadaan air disekitar rumahmu dan dari mana saja sumber air tersebut?
Pada kegiatan Kegiatan Inti,
Fase 2 mengorganisasi peserta didik: guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok, guru membagikan LKPD pada masing-masing kelompok dan mengarahkan untuk menuliskan rumusan masalah yang sudah ditentukan
Fase 3 membimbing penyelidikan: guru membimbing peserta didik dalam melakukan diskusi dan menyelesaikan LKPD, guru mengamati ketrampilan unjuk kerja dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran
Fase 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Peserta didik dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalah sesuai dengan orientasi masalah di depan teman-temannya. Kelompok yang lain menggapi kelompok yang tampil
Fase 5 koreksi dan menganalisis pemecahan masalah: guru mengoreksi sajian presentasi masing-masing kelompok. Bersama dengan peserta didik, guru memberikan penguatan tentang pemecahan masalah yang tepat
Pada bagian penutup: guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini. Selanjutnya guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini kepada peserta didik. Selanjutnya peserta didik melakukan post test. Guru menyampaikan tugas lanjut terkait pembelajaran hari ini dan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Di akhir pembelajaran guru dan peserta didik berdoa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan dan hasil yang cukup dirasakan manfaatnya diantaranya yaitu
Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan model PBL sangat efektif karena mampu berfikir kritis dan peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Hal ini dapat terlihat dari kesimpulan setiap pembelajaran yaitu:
Adapun factor dari keberhasilan yaitu dipersiapkannya dengan baik mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran, alat dan media pembelajaran, serta pendekatan kepada peserta didik. Factor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran IPAS dengan model pembelajaran Problem BASED Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)
Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)
Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id) Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)
Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id) Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)
Tinggalkan Komentar